Untuk hasilkan kreasi yang luar biasa, kamu harus lewat banyak proses lebih dulu. Salah satunya ialah tahapan cari gagasan dan membuat ide perancangan yang masak melalui sebuah proses kreatif. Proses produksi terdiri jadi tiga tahapan, yakni pra-produksi, produksi, dan pasca-produksi.
Seperti membuat sebuah rumah, tahapan pra-produksi ialah fondasinya. Mulai dari menggodok gagasan, sampai perancangan ide. Semua dilaksanakan pada tahapan itu . Maka lumrah saja jika kamu memakan waktu yang panjang untuk membuatnya. Tehnik cari gagasan semacam ini disebutkan proses kreatif. Ingin kamu seorang pendesain grafis, ilustrator, filmmaker, mode designer, penulis buku, software engineer, dan sebagainya tentu harus lewat proses kreatif lebih dulu.
Apa Itu Proses Kreatif?
Proses kreatif ialah aktivitas di mana kamu kerahkan semua kekuatan yang kamu punyai untuk melahirkan dan mengurus sesuatu gagasan. Proses ini mempunyai tujuan untuk memperdalam rencana saat sebelum diwujudkan. Dalam mekanisme ini tidak ada yang bernama batas. Tidak bakal ada orang yang lain memarahimu bila rupanya salah. Tuang semua. Bikinlah beberapa ide edan di luar kepala tanpa perlu cemas.
Pikirkan kamu tiba ke sebuah tempat pemancingan. Apesnya hari itu kamu memakan waktu beberapa jam untuk memancing barang satu ikan saja. Sama hal dengan cari gagasan. Tidak ada yang instant walau kamu kedesak sekalinya. Memang tidak gampang. Hingga memerlukan periode waktu yang lama. Baik diakui atau mungkin tidak, semuanya orang tentu sebelumnya pernah lewat babak ini.
Kami mengambil contoh dari hal yang paling simpel. Kamu ingin mengupload photo di Instagram, tapi awalnya kamu cari rekomendasi presets photo di Pinterest lebih dulu. Ini juga terhitung ke tehnik penelusuran gagasan.
Semuanya orang Tentu Kreatif
“Saya berharap dapat menjadi satu diantara orang yang kreatif, tetapi saya tidak memiliki di pada diri saya”. Mari mulai saat ini coba membuang jauh pertimbangan semacam itu. Pada dasarnya tiap orang berpotensi kreatif. Bedanya ialah ke mana orang itu akan membawa.
Contoh kamu produktif sekali jika diminta menggambar, karena itu kamu mengarahkannya ke dunia contoh. Kamu sukai bicara di muka umum, karena itu kamu mengarahkannya ke dunia publik speaking. Sesimpel tersebut. Tragisnya umumnya pada mereka tidak paham jika ada sesuatu hal yang terdokumentasi saat mereka melalui proses itu. Hingga mereka menganggap sebagai rutinitas. Mereka tahu prosesnya walaupun mereka tidak paham apakah itu proses kreatif.